Home » 2012
Mozilla Thunderbird

Thunderbird adalah aplikasi mail client (MUA - Mail User Agent) yang fungsinya sama dengan Outlook Express, Eudora Mail, Evolution, Sylpheed, dan sejenisnya. Thunderbird ini adalah salah satu produk turunan dari Mozilla. Pada awalnya Mozilla selalu mengemas aplikasinya dengan Browser + Mail Client. Namun, Mozilla mencoba memecah produknya dan membuatnya jauh lebih menarik dan ringan. Project Browsernya bernama: FireFox, dimana Project Mail Client-nya bernama: Thunderbird.
Thunderbird diproduksi untuk beberapa operating system, antara lain: Windows, Linux (Unix), atau MacosX. Thunderbird mempunyai kemampuan untuk berganti-ganti themes, dan dapat ditambahkan dengan plugin. Thunderbird juga bisa melakukan import setting dan mail dari Outlook Express, Mozilla / Netscape. Thunderbird bisa berfungsi sebagai RSS feeder, yaitu untuk membaca atau melakukan cek blog ala RSS.
Download Mozilla Thunderbird
Instalasi Mozilla Thunderbird
Konfigurasi Mozilla Thunderbird
Membaca di Mozilla Thunderbird
Menulis di Mozilla Thunderbird

Download Mozilla Thunderbird

  1. Buka http://osi.ugm.ac.id/#download
  2. Pilih Mozilla Thunderbird.
  3. Gunakan program download accellerator untuk mendownload, misalnya dalam Tutorial ini menggunakan FlashGet.
  4. Simpan di folder yang Anda tentukan.

Instalasi Mozilla Thunderbird

  1. Setelah selesai mendownload, jalankan file ThunderbirdSetup-0.7.3 untuk mulai menginstall Mozilla thunderbird


  2. Akan muncul jendela extracting, tunggu sampai proses selesai

  3. Akan muncul jendela Mozilla Thunderbird Setup, klik Next

  4. Akan muncul jendela Software License Agreement, pilih option I Accept ..., kemudian pilih Next

  5. Pada jendela Setup Type, pilih tipe setup yang Anda inginkan. Pilihlah option Standar, kemudian klik Next

  6. Pada jendela Select Component, Mozilla Thunderbird setup akan memberi informasi komponen yang akan diinstall dan lokasi dimana file akan ditempatkan. Klik Next.

  7. Akan muncul jendela Installing. Tunggu sampai proses installasi selesai, kemudian klik Next

  8. Setelah proses instalasi selesai, beri tanda centang pada check box Launch Mozilla Thunderbird 0.7.3 now untuk memulai konfigurasi Thunderbird setelah Anda mengklik tombol Finish. Jika Anda ingin melakukan konfigurasi di lain waktu, hilangkan tanda centang. Klik Finish.




Konfigurasi Mozilla Thunderbird

  1. Pada jendela Account Wizard, pilih option tipe account yang diinginkan. Misalnya email account untuk layanan client email, Pilih Next.

  2. Langkah berikutnya adalah memasukkan identitas Anda (Nama dan Alamat Email: username@mail.ugm.ac.id). Kemudian klik Next.

  3. Pilih tipe incoming server yang digunakan yaitu POP, kemudian masukkan alamat incoming server dan outgoing server.
    Incoming server : incoming.ugm.ac.id
    Outgoing Server : outgoing.ugm.ac.id

    Klik Next.

  4. Masukkan incoming username dan outgoing username Anda. Misalnya dalam tutorial ini menggunakan username ajeng@mail.ugm.ac.id. Klik Next.

  5. Masukkan account name Anda. Misalnya ajeng@mail.ugm.ac.id. Klik Next.

  6. Proses memngkonfigurasi account Anda telah selesai. Pada jendela ini Anda diminta untuk mengecek informasi yang Anda masukkan sudah benar atau belum. Jika terdapat kesalahan, klik tombol Back. Jika sudah benar, klik tombol Finish.
    Tandai check box Download messages now untuk langsung mendownload messages dari account Anda.

  7. Untuk pertama kali setting account akan muncul pesan yang menanyakan apakah Anda akan menggunakan Mozilla thunderbird sebagai aplikasi email default. Pilih Yes jika Anda menginginkannya, jika tidak, pilih No.

  8. Anda akan diminta memasukkan password sesuai dengan password pada account email Anda di ugm.ac.id. Klik OK.

  9. Email yang ada pada account Anda di mail.ugm.ac.id akan didownload ke dalam PC Anda. Terdapat tiga bagian jendela, jendela folder untuk menjelajahi folder yang ingin Anda tampilkan, misalkan Inbox. Kemudian jendela view untuk melihat isi dari jendela Folder. Di bagian bawahnya terdapat jendela untuk melihat pesan email dari email terpilih di jendela View.






Membaca Email di Mozilla Thunderbird

  1. Klik Subject Email yang ingin Anda baca, isi email akan ditampilkan di jendela bagian bawah.

  2. Subject Email yang belum dibaca akan bercetak tebal, sedangkan jika sudah dibaca akan bercetak biasa (reguler)
  3. Icon paperclip menunjukkan bahwa email tersebut mengandung attachment.
  4. Icon keranjang sampah (recycle bin) menunjukkan bahwa email tersebut merupakan junk mail. Untuk mengganti status bahwa ternyata email tersebut bukan junk mail, klik tombol not junk.
    a. Tampilan jendela Thunderbird untuk email dengan status junk mail.



b. Akan muncul prompt About Junk Mail setelah kita mengklik tombol Not Junk. Klik OK.



c. Tampilan jendela Thunderbird setelah mengganti status email.




Menulis Email di Mozilla Thunderbird

  1. Klik tombol write di dalam menu bar
  2. Akan muncul jendela compose

  3. Masukkan alamat email yang akan dituju pada box To:. Anda dapat mengambil alamat yang telah di simpan di address book dengan mengklik icon Contacts . Untuk menambahkan attachment, klik icon attach
  4. Masukkan subject email di kolom subject. Masukkan isi email di bagian body.

  5. Klik send .
  6. Akan muncul jendela HTML Mail Question, pilih salah satu pilihan apakah Anda akan mengirim email sebagai plain text dan html, hanya plain text, atau hanya HTML. Klik Send.

  7. Setelah itu akan muncul jendela Sending Messages. Tunggu sampai pesan terkirim.



**CATATAN**
Pesan yang telah terkirim akan tersimpan di dalam folder Sent.

WLAN 802.11


LAN nirkabel adalah suatu jaringan area lokal nirkabel yang menggunakan gelombang radio sebagai media tranmisinya: link terakhir yang digunakan adalah nirkabel, untuk memberi sebuah koneksi jaringan ke seluruh pengguna dalam area sekitar. Area dapat berjarak dari ruangan tunggal ke seluruh kampus. Tulang punggung jaringan biasanya menggunakan kable, dengan satu atau lebih titik akses jaringan menyambungkan pengguna nirkabel ke jaringan berkabel.
LAN nirkabel adalah suatu jaringan nirkabel yang menggunakan frekuensi radio untuk komunikasi antara perangkat komputer dan akhirnya titik akses yang merupakan dasar dari transiver radio dua arah yang tipikalnya bekerja di bandwith 2,4 GHz (802.11b, 802.11g) atau 5 GHz (802.11a). Kebanyakan peralatan mempunyai kualifikasi Wi-Fi, IEEE 802.11b atau akomodasi IEEE 802.11g dan menawarkan beberapa level keamanan seperti WEP dan atau WPA.LAN nirkabel diharapkan berlanjut menjadi sebuah bentuk penting dari sambungan di banyak area bisnis. Pasar diharapkan tumbuh sebagai manfaat dari LAN nirkabel diketahui. Frost & Sullivan mengestimasikan pasar.
 LAN nirkabel akan menjadi 0,3 miiyar dollar AS dalam 1998 dan 1,6 milyar dollar di 2005. Sejauh ini LAN nirkabel sudah diinstal in universitas-universitas, bandara-bandara, dan tempat umum besar lainnya. Penurunan biaya dari peralatan LAN nirkabel juga membawanya ke rumah-rumah. Namun, di Inggris biaya sangat tinggi dari penggunaan sambungan seperti itu di publik sejauh ini dibatasi untuk penggunaan di tempat tunggu kelas bisnis bandara, dll. Pasar masa depan yang luas diramalkan akan pulih, kantor perusahaan dan area pusat dari kota utama. Kota New York telah memulai sebuah pilot program untuk menyelimuti seluruh distrik kota dengan internet nirkabel.
Perangkat LAN nirkabel aslinya sangat mahal yang hanya digunakan untuk alternatif LAN kabel di tempat dimana pengkabelan sangat sulit dilakukan atau tidak memungkinkan. Seperti tempat yang sudah dilindungi lama atau ruang kelas, meskipun jarak tertutup dari 802.11b (tipikalnya 30 kaki.) batas dari itu menggunakan untuk gedung kecil. Komponen LAN nirkabel sangat cukup mudah untuk digunakan di rumah, dengan banyak di set-up sehingga satu PC (PC orang tua, misalnya) dapat digunakan untuk share sambungan internet dengan seluruh anggota keluarga (pada saat yang sama tetap kontrol akses berada di PC orang tua). Pengembangan utama meliputi solusi spesifik industri and protokol proprietary, tetapi pada akhirn 1990-an digantikan dengan standar, versi jenis utama dari IEEE 802.11 (Wi-Fi) (lihat artikel terpisah) dan HomeRF (2 Mbit/s, disarankan untuk rumah di Inggris ). Sebuah alternatif ATM-seperti teknologi standar 5 GHz, HIPERLAN, sejauh ini tidak berhasil di pasaran, dan dengan dirilisnya yang lebih cepat 54 Mbit/s 802.11a (5 GHz) dan standar 802.11g (2.4 GHz), hampir pasti tidak mungkin.

Cara Sharing Data dan Printer

Tujuan dari teknik ini adalah untuk berbagi akses kepada user lain pada suatu folder yang anda inginkan. Anda bisa memilih kepada user mana saja yang bisa atau boleh mengakses folder anda dan juga bisa memberikan akses kepada semua orang yang ada pada jaringan atau network anda.

Langkah atau tahap sharing folder di windows 98/me/2000/xp :
 
          
 
  1. Klik kanan pada folder yang anda ingin sebarkan aksesnya.
  2. Pilih ‘sharing’ atau ‘sharing and security’
  3. Pilih ‘share this folder to the network’ pada windows xp atau langsung menentukan folder display name.
  4. Pilih siapa saja atau user mana saja yang berhak mengakses folder anda dan tipe hak aksesnya. Pilih full access jika orang lain anda bolehkan untuk melakukan edit data maupun menghapus serta menambahkan file pada folder yang disharing. Pilih read only jika orang lain hanya boleh lihat-lihat atau mengkopi file saja.
  5. Pilih Ok jika anda telah melakukan pilihan.
 
 
Proses printer sharing ini ada dua tahap yang perlu dilakukan sebagai berikut:

Pertama, Membuka Fasilitas Sharing Printer pada komputer Host.
Yang dimaksud dengan komputer host adalah komputer yang memiliki printer. Kalo di rental atau warnet, seringkali komputer host ini disebut sebagai server layanan. Printer yang ada di komputer inilah yang nantinya dibagi dan dipake rame-rame dengan memanfaatkan fasilitas File and Printer Sharing Windows. Namun ada baiknya Anda pastikan terlebih dahulu bahwa driver printer sudah terinstall dan dapat berjalan dengan baik.
Selanjutnya lakukan langkah berikut:
  1. Buka Control Panel > Printer and Faxes, klik kanan pada Printer Anda > Pilih Sharing. Dalam contoh ini saya pakai printer HP Deskjet 4300 Series.

  2. Selanjutnya akan muncul Tab Sharing Properties seperti di bawah ini. Pastikan Anda memilih Checkbox Share this printer, Beri nama sesuka Anda dan akhiri dengan klik OK. Jika ada permintaan CD Windows, atau konfirmasi dari printer sharing, pilih “Just Enable File and Printer Sharing” dan Klik OK.
Sampai di sini setting komputer host sudah selesai.
Selanjutnya Tahap kedua, yakni Setting Printer di komputer klien. Berikut langkah-langkahnya:
  1. Buka Control Panel > Printer and Faxes > Pada tab di sebelah kiri pilih Add a Printer. Lebih jelasnya perhatikan gambar berikut:

  2. Selanjutnya akan terbuka Add Printer Wizard, Klik Next
  3. Pilih tipe printer yang akan digunakan, pastikan Anda memilih Network Printer > Next
  4. Browse printer pada jaringan Anda, pastikan Anda tidak salah alamat  akhiri dengan Next
  5. Komputer akan mengkonfirmasi apakah Printer Jaringan ini akan dijadikan Printer Utama? Pilih sesuai kebutuhan. Saya menyarankan Anda pilih Yes > Next
  6. Akhiri Wizard dengan klik Finish.

That’s it. Anda sudah berhasil mengkoneksikan komputer klien ke printer jaringan. Berikutnya, silakan Anda print sebuah dokumen dari komputer klien menggunakan printer yang baru saja Anda setting. Semoga berhasil!

Jenis-Jenis Kabel Jaringan

Jenis-jenis Media Transmisi/Kabel dalam Jaringan

Kabel yang digunakan pada jaringan komputer ada berbagai macam jenis mulai dari yang penghantarnya pendek hingga jauh, dari yang penghantarnya lambat hingga cepat. Berikut ini berbagai jenis kabel yang umum dipakai:

  • Thin Ethernet (Thinnet)

Thin Ethernet atau Thinnet memiliki keunggulan dalam hal biaya yang relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe pengkabelan lain, serta pemasangan komponennya lebih mudah. Panjang kabel thin coaxial/RG-58 antara 0.5 – 185 m dan maksimum 30 komputer terhubung.

  • Thick Ethernet (Thicknet)


Dengan thick Ethernet atau thicknet, jumlah komputer yang dapat dihubungkan dalam jaringan akan lebih banyak dan jarak antara komputer dapat diperbesar, tetapi biaya pengadaan pengkabelan ini lebih mahal serta pemasangannya relatif lebih sulit dibandingkan dengan Thinnet. Pada Thicknet digunakan transceiver untuk menghubungkan setiap komputer dengan sistem jaringan. Panjang kabel transceiver maksimum 50 m, panjang kabel Thick Ethernet maksimum 500 m dengan maksimum 100 transceiver terhubung.
  • Twisted Pair Ethernet

Kalau di lihat kabel twisted pair mirip dengan kabel pada telepon. Di dalamnya ada beberapa pasangan kabel yang saling dipelintir dengan pasangannya sehingga disebut twisted pair. Maksud dari pelintiran kabel adalah mengurangi interferensi, derau (noise) dan gangguan yang masuk. Ada 2 macam kabel ini, yaitu:
  1. Shielded Twisted Pair (STP), kabel dengan selubung pembungkus
  2. Unshielded Twisted Pair (UTP), kabel tanpa selubung pembungkus
Fungsi selubung untuk penahan (grounding) untuk mengurangi gangguan jadi kabel STP lebih bagus dibandingkan UTP.

Karakteristik utama kabel twisted pair adalah sebagai berikut:
  1. Kabel yang dipelintir satu sama lain untuk mengurangi interferensi listrik.
  2.  Dapat terdiri atas dua, empat atau lebih pasangan kabel.
  3.  Dapat melewatkan sinyal sampai 10 Mbps.
  4. Koneksi menggunakan RJ-11 atau RJ-45.
  5. STP tahan gangguan daripada UTP sehingga kecepatannya sampai 100 Mbps.
  6.  Dibutuhkan hub untuk membangun sebuah LAN.
  7. Lebih mudah dipelihara karena kerusakan pada satu saluran tidak menganggu saluran lain.Karakteristik utama kabel twisted pair adalah sebagai berikut:
  8. Kabel yang dipelintir satu sama lain untuk mengurangi interferensi listrik.
  9.  Dapat terdiri atas dua, empat atau lebih pasangan kabel.
  10.  Dapat melewatkan sinyal sampai 10 Mbps.
  11. Koneksi menggunakan RJ-11 atau RJ-45.
  12.  STP tahan gangguan daripada UTP sehingga kecepatannya sampai 100 Mbps.
  13.  Dibutuhkan hub untuk membangun sebuah LAN.
  14.  Lebih mudah dipelihara karena kerusakan pada satu saluran tidak menganggu saluran lain.
  • Fiber Optic



Jaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan besar, dikarenakan harga dan proses pemasangannya lebih sulit. Namun demikian, jaringan yang menggunakan FO dari segi kehsaudaralan dan kecepatan tidak diragukan. Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100 Mbps dan bebas pengaruh lingkungan.


Cara Menghitung Subnetting IP

i

Cara Menghitung Subnetting IP


Ngobrol Panas - Cara Menghitung Subnetting IP Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.
Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:
Subnet Mask Nilai CIDR
255.128.0.0 /9
255.192.0.0 /10
255.224.0.0 /11
255.240.0.0 /12
255.248.0.0 /13
255.252.0.0 /14
255.254.0.0 /15
255.255.0.0 /16
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 – 2 = 62 host
  3. Blok Subnet = 256 – 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.
  5. Subnet
    192.168.1.0
    192.168.1.64
    192.168.1.128
    192.168.1.192
    Host Pertama
    192.168.1.1
    192.168.1.65
    192.168.1.129
    192.168.1.193
    Host Terakhir
    192.168.1.62
    192.168.1.126
    192.168.1.190
    192.168.1.254
    Broadcast
    192.168.1.63
    192.168.1.127
    192.168.1.191
    192.168.1.255
Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.128.0 /17
255.255.192.0 /18
255.255.224.0 /19
255.255.240.0 /20
255.255.248.0 /21
255.255.252.0 /22
255.255.254.0 /23
255.255.255.0 /24
Subnet Mask Nilai CIDR
255.255.255.128 /25
255.255.255.192 /26
255.255.255.224 /27
255.255.255.240 /28
255.255.255.248 /29
255.255.255.252 /30
Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 2y – 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 – 2 = 16.382 host
  3. Blok Subnet = 256 – 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
  5. Subnet
    172.16.0.0
    172.16.64.0
    172.16.128.0
    172.16.192.0
    Host Pertama
    172.16.0.1
    172.16.64.1
    172.16.128.1
    172.16.192.1
    Host Terakhir
    172.16.63.254
    172.16.127.254
    172.16.191.254
    172.16.255.254
    Broadcast
    172.16.63.255
    172.16.127.255
    172.16.191.255
    172.16..255.255
Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 27 – 2 = 126 host
  3. Blok Subnet = 256 – 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
172.16.0.0 172.16.0.128 172.16.1.0 172.16.255.128
Host Pertama 172.16.0.1 172.16.0.129 172.16.1.1 172.16.255.129
Host Terakhir 172.16.0.126 172.16.0.254 172.16.1.126 172.16.255.254
Broadcast 172.16.0.127 172.16.0.255 172.16.1.127 172.16.255.255
Masih bingung juga? Ok sebelum masuk ke Class A, coba ulangi lagi dari Class C, dan baca pelan-pelan 

SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
  1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
  2. Jumlah Host per Subnet = 216 – 2 = 65534 host
  3. Blok Subnet = 256 – 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
  4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Subnet
10.0.0.0 10.1.0.0 10.254.0.0 10.255.0.0
Host Pertama 10.0.0.1 10.1.0.1 10.254.0.1 10.255.0.1
Host Terakhir 10.0.255.254 10.1.255.254 10.254.255.254 10.255.255.254
Broadcast 10.0.255.255 10.1.255.255 10.254.255.255 10.255.255.255
Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel berikutnya ;)
Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x – 2
Tahap berikutnya adalah silakan download dan kerjakan soal latihan subnetting. Jangan lupa mengikuti artikel tentang Teknik Mengerjakan Soal Subnetting untuk memperkuat pemahaman anda dan meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal dalam waktu terbatas.
Source Mas Rommy.

Berikut soal latihan, tentukan :
a) Alamat Subnet Mask,
b) Alamat Subnet,
c) Alamat Broadcast,
d) Jumlah Host yang dapat digunakan,
e) serta Alamat Subnet ke-3

dari alamat sebagai berikut:
1. 198.53.67.0/30
2. 202.151.37.0/26
3. 191.22.24.0/22

Saya coba berhitung-hitung seperti demikian
1. 198.53.67.0/30 –> IP class C:
Subnet Mask: /30 = 11111111.11111111.11111111.11111100 = 255.255.255.252
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 22 – 2 = 2 host
Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
jadi blok Subnet: 0, 4, 8, 12, dst…
Host dan broadcast yang valid:


Maka dari perhitungan diperoleh:
  • Alamat Subnet Mask: 255.255.255.252
  • Alamat Subnet: 198.53.67.0, 198.53.67.4, 198.53.67.8, 198.53.67.12, … , 198.53.67.252
  • Alamat Broadcast: 198.53.67.3, 198.53.67.7, 198.53.67.11, 198.53.67.15 … 198.53.67.255
  • Jumlah host yang dapat digunakan: 64×2 = 128
  • Alamat Subnet ke-3: 198.53.67.8
2.202.151.37.0/26 -> IP class C
Subnet Mask: /26 = 11111111.11111111.11111111.11000000 = 255.255.255.192
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 22 = 4 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 26 – 2 = 62 host
Blok Subnet: 256 – 192 = 64, blok berikutnya: 64+64 = 128, 128+64 = 192
Jadi blok Alamat Subnet: 0, 64, 128, 192
Host dan broadcast yang valid:

Maka dari perhitungan diperoleh:
  • Alamat Subnet Mask: 255.255.255.192
  • Alamat Subnet: 202.151.37.0, 202.151.37.64, 202.151.37.128, 202.151.37.192
  • Alamat Broadcast: 202.151.37.63, 202.151.37.127, 202.151.37.191, 202.151.37.255
  • Jumlah host yang dapat digunakan: 4×62 = 248
  • Alamat Subnet ke-3: 202.151.37.128
3.191.22.24.0/22 –> IP class B
Subnet Mask: /22 = 11111111.11111111.11111100.00000000 = 255.255.252.0
Menghitung Subnet:
Jumlah Subnet: 26 = 64 Subnet
Jumlah Host per Subnet: 22– 2 = 2 host
Jumlah Blok Subnet: 256 – 252 = 4, blok berikutnya: 4+4 = 8, 8+4 = 12, dst…
Jadi blok Alamat Subnet: 0, 4, 8, 12, 16, dst…

Alamat host yang valid:
  • Alamat Subnet Mask: 255.255.252.0
  • Alamat Subnet: 191.22.24.0, 191.22.24.4, 191.22.24.8, …, 191.22.24.252
  • Alamat Broadcast: 191.22.24.3, 191.22.24.7, 191.22.24.11, …, 191.22.24.255
  • Jumlah host yang dapat digunakan: 2×64 = 128
  • Alamat Subnet ke-3: 191.22.24.8
Mohon kalo’ ada yang salah, silahkan dikoreks

Clonezilla


Clonezilla adalah partisi berbasis konsol atau perangkat lunak clone disk mirip dengan Symantec Ghost Corporate. Menghemat dan mengembalikan blok yang digunakan pada hard drive.
Clonezilla berdasarkan DRBL, Partimage, ntfsclone, dan udpcast. Hal ini memungkinkan pengguna untuk melakukan ‘cadangan Track kosong’ dan pemulihan. pemulihan Track adalah proses membangun kembali komputer setelah kegagalan atau kerusakan.
Dua versi Clonezilla tersedia, Clonezilla live dan Clonezilla server edition. Clonezilla live cocok untuk mesin tunggal sebagai cadangan dan pemulihan, sedangkan edisi Clonezilla server dirancang untuk jaringan, karena dapat banyak klon (40 plus!) Komputer secara bersamaan. Sebagai contoh, Anda dapat mengkloning sebuah sistem 5 GB menjadi 40 klien dalam waktu sekitar 10 menit.
Fitur termasuk:
  • Simpan Hark Disk Drive (HDD) Image, HDD ke HDD lainnya dari HDD lokal, ke HDD eksternal yang berbeda
  • Simpan partisi, Partisi ke partisi cadangan dan Partisi Hacks (Mengubah rute ke tempat partisi dikembalikan
  • Disk Image distribusi melalui jaringan atau media penyimpanan, ke HDD jaringan yang berbeda, partisi ke partisi, berbeda jaringan (melalui ssh, cifs, samba, atau lainnya)
  • * Filesystem yang didukung: ext2, ext3, reiserfs, xfs, jfs dari Linux, dan FAT, NTFS dari MS Windows. Karena itu dapat klon Linux atau MS Windows. Untuk sistem file ini, hanya digunakan blok dalam partisi akan disimpan dan dikembalikan. Untuk sistem file tidak didukung, salin ke sektor-sektor dilakukan oleh dd di Clonezilla
  • LVM2 (LVM versi 1 tidak) di Linux
  • Multicast didukung dalam edisi server Clonezilla, yang cocok untuk kloning besar. Anda juga dapat jauh menggunakannya untuk menyimpan atau mengembalikan sekelompok komputer jika PXE dan Wake-on-LAN didukung pada klien Anda
  • Berdasarkan Partimage, ntfsclone dan dd untuk clone partisi. Namun, Clonezilla, yang berisi beberapa program lain, dapat menyimpan dan mengembalikan tidak hanya partisi, tetapi juga seluruh disk
  • Dengan menggunakan perangkat lunak bebas drbl lain-winroll, nama host, kelompok, dan SID dari clone MS windows dapat mesin otomatis diubah

Jenis-Jenis Jaringan


Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu:

1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

4. Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

5. Jaringan Tanpa Kabel
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.


Protokol TCP/IP

Protokol TCP/IP kepanjangan dari( Transmission Control Protocol/Internet Protokol) merupakan  sekelompok protokol yang mengatur jalan nya komunikasi data antara komputer-komputer yg berada di jaringan internet. TCP/IP ini sebagai penghubung antara komputer yang berbeda sistem operasi dan jenis komputer nya, sehingg dalam pengiriman data tidak mengalami masalah.

Terdapat Protokol utama pada TCP/IP yaitu: 

1. Aplication  Layer 
Aplication layer merupakan layer yang melayani permintaan data atau servis, aplikasi pada layer ini menunggu di portnya masing-masing dalam suatu antrian untuk diproses.aplikasi yang bekerja pada layer ini yaitu:
  1. TELNET (Network Terminal Protocol), yang menyediakan remote login dalam jaringan.
  2. FTP (File Transfer Protocol), digunakan untuk file transfer.
  3. SMTP (Simple Mail Transfer Protocol), dugunakan untuk mengirimkan electronic mail.
  4. DNS (Domain Name Service), untuk memetakan IP Address ke dalam nama tertentu.
  5. RIP (Routing Information Protocol), protokol routing.
  6. OSPF (Open Shortest Path First), protokol routing.
  7. NFS (Network File System) untuk sharing file terhadap berbagai host dalam jaringan.
  8. HTTP (Hyper Text Transfer Protokol), protokol untuk web browsing.

2. Transportation Layer
      Transport Layer menentukan bagaimana host pengirim dan host penerima dalam membentuk sebuah sambungan sebelum kedua host tersebut berkomuikasi, serta seberapa sering kedua host ini akan mengirim acknowledgment dalam sambungan tersebut satu sama lainnya. Transport layer hanya terdiri dari dua protokol,yaitu :
a. TCP ( Transmission Control Protocol)
b. UDP (User Datagram Protocol)

3. Internet Layer
Internet Layer berisi protokol yang bertanggung jawab dalam pengalamatan dan enkapsulasi paket data jaringan. Internet layer terdiri dari beberapa protokol yaitu :
a. IP
b. ARP
c. ICMP
d. IGMP

4. Network Acces Layer
Protokol pada layer ini menyediakan media bagi sistem untuk mengirimkan data ke devicelain yang terhubung secara langsung. Network Access Layer merupakan gabungan antaraNetwork, Data Link dan Physical Layer. Fungsi Network Access Layer dalam TCP/IP disembunyikan, dan protocol yang lebih umum dikenal (IP, TCP, UDP, dll) digunakan sebagai protocol-level yang lebih tinggi. Fungsi dalam layer ini adalah mengubah IPdatagram ke frame yang ditransmisikan oleh network, dan memetakan IP Address kephysical address yang digunakan dalam jaringan. IP Address ini harus diubah ke alamat apapun yang diperlukan untuk Physical Layer untuk mentransmisikan datagram.

Topologi Jaringan

Sebuah jaringan komputer dibangun menggunakan suatu topologi jaringan. Tidak semua topologi jaringan sesuai untuk digunakan dalam sebuah jaringan komputer. Hal itu dipengaruhi dari sumber daya yang akan digunakan untuk membangun jaringan. Oleh karena itu seorang administrator jaringan harus cermat dalam memilih topologi yang cocok untuk jaringan yang akan di buatnya. Dalam posting kali ini saya mengulas beberapa jenis topologi jaringan yang umum di gunakan beserta kelebihan dan kekurangan masing-masing.

a. Topologi Bus

Gambar 1 : Prinsip Kerja Topologi Bus

Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial yang dibentangkan kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.

Kelebihan topologi Bus :
  • Layout kabel sederhana sehingga instalasi relatif lebih mudah
  • Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client lainnya
  • Hemat kabel sehingga biaya instalasi relatif lebih murah
  • Penambahan dan pengurangan terminal dapat dilakukan tanpa mengganggu operasi yang berjalan.
Kekurangan topologi Bus :
  • Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka komunikasi gagal
  • Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan menjadi sulit
  • Kemungkinan akan terjadi tabrakan data(data collision) apabila banyak client yang mengirim pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi.
  • Keamanan data kurang terjamin
  • Diperlukan repeater untuk jarak jauh

b. Topologi Ring

Gambar 2 : Prinsip Kerja Topologi Ring

Disebut topologi ring karena bentuknya seperti cincing yang melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini hampir sama fungsinya dengan concenrator pada topologi star yang menjadi pusat berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung.

Kelebihan topologi ring :
  • Dapat melayani aliran lalulintas data yang padat
  • Aliran data mengalir lebih cepat karena dapat melayani data dari kiri atau kanandari server
  • Trasmisi data yang relatif sederhana seperti perjalanan paket data dalam satu arah saja.
Kekurangan topologi ring :
  • Kerusakan pada salah satu media pengirim/terminal dapat melumpuhkan kerja seluruh jaringan
  • Paket data harus melewati setiap komputer antara pengirim dan penerima, sehingga menjadi lebih lambat
  • Pengembangan jaringan menjadi lebih kaku karena penambahan terminal atau node menjadi lebih sulit bila port sudahhabis.

c. Topologi Star

Gambar 3 : Prinsip Kerja Topologi Star

Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan ke concentrator ini.

Kelebihan topologi star :
  • Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka pengelolaan menjadi mudah
  • Kegagalan komunikasi mudah ditelusuri.
  • Kegagalan pada satu komponen/terminal tidak mempengaruhi komunikasi terminal lain.
  • Kontrol terpusat sehingga memudahkan dalam deteksi dan isolasi kesalahan serta memudahkan pengelolaan jaringan.
Kekurangan topologi star :
  • Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) memutuskan semua komunikasi
  • Bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka kecepatan akan berkurang sesuai dengan penambahan komputer, semakin banyak semakin lambat.
  • Boros dalam penggunaan kabel
  • Kondisi HUB harus tetap dalam kondisi baik, kerusakan HUB berakibat lumpuhnya seluruh link dalam jaringan sehingga computer tidak dapat saling berkomunikasi.

d. Topologi Tree

Gambar 4 : Prinsip Kerja Topologi Tree

Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi topologi bus. Media transmisi merupakan satu kabel yang bercabang namun loop tidak tertutup.

Kelebihan topologi tree :
  • Memungkinkan untuk memiliki jaringan point to point
  • Mengatasi keterbatasan pada topologi star, yang memiliki keterbatasan pada titik koneksi hub.
  • Topologi tree membagi seluruh jaringan menjadi bagian yang lebih mudah diatur
  • Topologi tree ini memiliki keunggulan lebih mampu menjangkau jarak yang lebih jauh dengan mengaktifkan fungsi Repeater yang dimiliki oleh HUB.
Kekurangan topologi tree :
  • Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
  • Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam jaringan.
  • Kabel yang digunakan menjadi lebih banyak sehingga diperlukan perencanaan yang matang dalam pengaturannya, termasuk di dalamnya adalah tata letak ruangan.
  • HUB menjadi elemen kritis.

e. Topologi Mesh


Gambar 5 : Prinsip Kerja Topologi Mesh

Topologi Mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi. Karena tidak teratur maka kegagalan komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada kemungkinan boros dalam pemakaian media transmisi. setiap perangkat Setiap prrangkat terhubung secara langsung ke perangkat lainnya yang ada di dalam jaringan. Akibatnya, dalam topologi mesh setiap perangkat dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat yang dituju (dedicated links).

Kelebihan topologi mesh :
  • Dapat berkomunikasi langsung dengan perangkat tujuan.
  • Data dapat di kirim langsung ke computer tujuan tanpa harus melalui computer lainnya lebih cepat. Satu link di gunakan khusus untuk berkomunikasi dengan komputer yang di tuju.
  • Memiliki sifat Robust, yaitu Apabila terjadi gangguan pada koneksi komputer A dengan komputer B karena rusaknya kabel koneksi (links) antara A dan B, maka gangguan tersebut tidak akan mempengaruhi koneksi komputer A dengan komputer lainnya.
  • Mudah dalam proses identifikasi permasalahan pada saat terjadi kerusakan koneksi antar komputer.
Kekurangan topologi mesh :
  • Setiap perangkat harus memiliki I/O port. Butuh banyak kabel sehingga butuh banyak biaya.
  • Instalasi dan konfigurasi lebih sulit karena komputer yang satu dengan yang lain harus terkoneksi secara langsung.
  • Biaya yang besar untukmemelihara hubungan yang berlebih.

DHCP Server


Dynamic Host Configuration Protocol, digunakan untuk melayani request Ip Address dari client. Gunanya adalah, kita tidak perlu lagi repot-repot mengkonfigurasi Ip pada computer, sebut saja Zero Configuration. Client akan meminta Ip Address pada server, kemudian server akan memberikan alokasi ip yang tersisa.
Installasi

Aplikasi yang kita gunakan untuk DHCP Server pada Debian bernama dhcp3-server.

debian-server:~# apt-get install dhcp3-server
Generating /etc/default/dhcp3-server...
Starting DHCP server: dhcpd3check syslog for diagnostics. failed! failed! invoke-rc.d: initscript dhcp3-server, action "start" failed.

Setiap kali installasi dhcp server, akan muncul pesan failed. Hal ini dikarenakan, Ip Address kita tidak cocok dengan Ip Address pada file konfigurasi Default dhcp3-server.  Biarkan saja, nanti akan normal sendiri.
Konfigurasi
File yang akan kita konfigurasi untuk dhcp server terletak pada satu file tunggal. File tersebut yakni dhcp.conf yang merupakan file dari dhcp3-server.

debian-server:~# vim /etc/dhcp3/dhcp.conf
Beri tanda “#” pada semua baris. Kecuali baris script di bawah ini. Sesuaikan alokasi ip dengan topologi jaringan.

#. . .
# A slightly different configuration for an internal subnet. subnet 192.168.10.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.10.100 192.168.10.200;
option domain-name-servers debian.edu; option domain-name "debian.edu";
option routers 192.168.10.254;
option broadcast-address 192.168.10.255; default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}
#. . .

Jika dalam computer tersebut terdapat dua atau lebih Ethernet. Maka harus kita pastikan, Ethernet mana yang akan mendapat layanan DHCP Server. Untuk itu, edit file default dhcp seperti berikut.

debian-server:~# vim /etc/default/dhcp3-server
#. . .
# On what interfaces should the DHCP server (dhcpd) serve DHCP requests? # Separate multiple interfaces with spaces, e.g. "eth0 eth1".
INTERFACES="eth1"                           #sesuaikan dan ganti “eth1”
#. . .
debian-server:~# /etc/init.d/dhcp3-server restart
Pengujian
Pengujian pada Linux

Pada sisi client yang menggunakan system operasi linux, gunakan perintah berikut. Jika terdapat dhcp server, maka computer tersebut akan mendapatkan ip address secara otomatis.

debian-server:~# dhclient eth0

Keadaan di atas, akan hilang jika computer kita restart. Agar konfigurasi tetap dhcp, walaupun computer kita reboot, maka kita harus mengedit file interfaces dahulu. Kemudian rubah menjadi mode dhcp.

debian-server:~# vim /etc/network/interfaces
#. . .
auto eth0
iface eth0 inet dhcp
debian-server:~# /etc/init.d/networking restart